TITIK
Sebelum membahas
kedudukan tiitik ,apa itu sebenarnya titik? Kita tidak asing dengan istilah
titik. Bahkan setiap kita menulis kita selalu menggunakannya. Apakah sama titik
dalam “dunia menulis” dengan titik dalam “dunia matematika”? Dalam “dunia
menulis” titik merupakan tanda yang digunakan untuk mengakhiri sebuah kalimat,
sedangkan dalam “dunia matematika” titik merupakan sesuatu yang punya
kedudukan, tetapi titik tidak punya ukuran. Sama seperti dalam dunia menulis,
dalam dunia matematika titik direpresentasikan dengan sebuah noktah “.”. Hanya
saja dalam dunia matematika titik diberi nama dengan menggunakan huruf kapital
seperti A, B, atau C, dan seterusnya. Pada gambar di bawah ini diperlihatkan
dua buah titik, yaitu titik B dan titik Q.
Maka dapat di simpulkan bahwa ttik adalah adalah bagian
terkecil dari suatu objek, yang menempati suatu tempat atau posisi, yang tidak
memiliki panjang, lebar, dan tinggi, besaran, sataun
KEDUDUKAN
TITIK TITIK
Untuk menentukan letak/posisi suatu titik pada suatu
bidang datar diperlukan suatu patokan mula. Patokan mula dapat diambil dari dua
garis yang saling tegak lurus.
Dua garis yang saling tegak lurus pada umumnya
berupa garis horizontal (sumbu x) dan garis vertical (sumbu y). Sumbu-sumbu
koordinat, yaitu sumbu x dan sumbu y membagi bidang datar menjadi 4 daerah yang
masing-masing disebut kuadran, yaitu kuadran I, kuadran II, kuadran III, dan
kuadran IV.
Titik-titik pada sebuah bidang yang membentuk
himpunan titik dan memenuhi suatu kriteria tertentu dinamakan kedudukan
titik (locus of points). Kedudukan titik dapat dinyatakan sebagai suatu fungsi.
Misalnya titik-titik pada lingkaran berjari-jari 1 cm dapat dinyatakan sebagai
x2 + y2 = 1. Secara geometris, hanya titik-titik berjarak 1 cm dari
titik pusat lingkaran tersebut yang memenuhi kedudukan titik yang dinyatakan
oleh persamaan x2 + y2 = 1. Adapun teorema-teorema dasar tentang
kedudukan titik-titik (Fundamental Locus Theorems) sebagai berikut.
NO
|
Teorema
|
Sketsa
|
1
|
Teorema
1.1
Kedudukan
titik-titik yang berjarak sama yaitu d dari sebuah titik P adalah
sebuah lingkaran berpusat di titik P dengan ukuran panjang
jari-jari d
|
|
2
|
Teorema
1.2
Kedudukan
titik-titik yang berjarak sama yaitu d dari sebuah garis l adalah
sepasang garis-garis sejajar yang masing-masing berjarak d dari
garis l
|
|
3
|
Teorema
1.3
Kedudukan
titik-titik yang berjarak sama (equidistant) dari dua buah titik P dan Q
adalah sebuah ruas garis (disebutperpendicular bisector).yang tegak
lurus terhadap ruas garis dan membagi menjadi dua
bagian sama besar
|
|
4
|
Teorema
1.4
Kedudukan
titik-titik yang berjarak sama dari dua garis yang sejajar yaitu l1 danl2 merupakan
sebuah garis diantara keduanya dan sejajar dengan kedua garis tersebut.
|
|
5
|
Teorema
1.5
Kedudukan
titik-titik yang berjarak sama terhadap dua garis yang berpotongan yaitu l1 dan l2,
adalaha sepasang ruas garis (disebut bisectors) yang membagi dua sama
besar sudut-sudut yang yang dibentuk garis l1 dan l2
|
|
6
|
Teorema
1.6
Kedudukan
titik-titik yang berjarak sama dari kedua sisi sebuah sudut adalah sebuah
ruas garis yang membagi dua sudut tersebut (bisector of angle)
|
|
7
|
Teorema
1.7
Kedudukan
titik-titik yang berjarak sama dari dua buah lingkaran konsentris (concentric
circles) adalah sebuah lingkaran yang konsentris terhadap kedua lingkaran
tersebut dan berada tepat di tengah keduanya
|
|
8
|
Teorema 1.8
Kedudukan
titik-titik pada jarak tertentu dari sebuah lingkaran yang memiliki jari-jari
lebih panjang dari jarak tersebut merupakan sebuah pasangan lingkaran
konsentris, di mana masing-masing kedudukan titik tersebut berada di salah
satu sisi lingkaran pada jarak tertentu tersebut.
|
|
9
|
Teorema 1.9
Kedudukan
titik-titik yang berjarak tertentu dari suatu lingkaran berjari-jari kurang
dari jarak tersebut merupakan sebuah lingkaran yang berada di luar lingkaran
pertama dan saling konsentris.
|
|
berikut adalah contoh soal dari teorema dasar kedudukan titik
contoh1
Terdapat dua buah pelampung pada sebuah danau. Seorang perenang berenang di danau tersebut sedemikian sehingga ia selalu berjarak tetap (konstan) terhadap kedua pelampung tersebut. Deskripsikan jalur renang yang ditempuh oleh perenang tersebut.
penyelesaian dari soal tersebut dapat menggunakan polya sebagai berikut:
1. Understanding
the Problem
a.Nyatakan
masalah dengan kalimatmu sendiri !
Misalkan
kedua pelampung adalah titik A dan B dan perenang adalah titik C
Misalkan jarak C ke A
adalah dAC dan jarak C ke B adalah dCB.
Maka posisi perenang yaitu
C terhadap A dan B adalah kumpulan titik-titik sehingga dCA dan
dCB selalu tetap. Berbentuk apakah kumpulan titik-titik
tersebut ?
b.Tentukan apa saja yang akan
ditemukan/dicari/diselesaikan !
Bentuk
kumpulan titik-titik sehingga dCA dan dCB selalu
tetap.
c. Apa saja
yang tidak diketahui dari permasalahan itu ?
Jarak
titik A ke B
d. Informasi
apa saja yang kamu peroleh dari permasalahan itu ?
Titik
A dan B berbeda posisi.
Jarak dCA dan
dCB selalu tetap yaitu dCA = dCB untuk
meskipun posisi C berubah-ubah.
2.Devising a Plan
Strategi pemecahan masalah
yang mungkin dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah:
a. Membuat
diagram / gambar.
Menggambarkan
posisi titik A, B, dan C sesuai kondisi masalah.
b. Menguji
masalah yang relevan dan memeriksanya apa dapat digunakan
Memeriksa
jika ada satu atau lebih teorema dasar kedudukan titik yang menyerupai masalah
ini.
3.Carrying Out the Plan
a. Membuat
diagram / gambar
b. Memeriksa
jika ada teorema kedudukan titik yang sesuai
Teorema
1.3 : Kedudukan titik-titik yang berjarak sama (equidistant)
dari dua buah titik P dan Q adalah sebuah ruas garis (disebut perpendicular
bisector). yang tegak lurus terhadap ruas garis dan
membagi menjadi dua bagian sama besar
4.Looking Back
Langkah
terakhir pemecahan masalah adalah memeriksa kembali jawaban atau solusi
terhadap permasalahan sebenarnya dengan cara:
a. Memeriksa
dengan pembuktian :
Buktikan
teorema 1.3 berdasarkan masalah tersebut secara deduktif.
b.Menginterpretasikan
penyelesaian permasalahan ini berdasarkan argumentasi (reasonable)
dengan menggunakan koordinat dan aljabar.
Misalkan koordinat titik
C(x, y) di mana dCA = dCB dengan koordinat A(xa,
ya) dan B(xb,yb) maka dapat dibuktikan untuk
posisi C di C1(x1, y1), C2(x2,
y2), … Cn(xn, yn) yaitu :
(a) jika ruas garis
tegak lurus sumbu x maka y1 = y2 = … = yn
(b) jika ruas garis
tegak lurus sumbu y maka x1 = x2 = … = xn
Selanjutnya harus
dibuktikan bahwa garis C1C2 tegak lurus
Dengan bantuan geogebra
dapat dilakukan simulasi untuk menunjukkan solusi untuk tiga posisi C
yang berbeda-beda
Suatu titik kita misalkan A dan B yang berada pada
koordinat berbeda maka Jarak kedua titik tersebut dapat ditentukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Buatlah dua titik berbeda yaitu A dan B lalu
hubungkan dengan sebuah ruas garis.
2) Buat sebuah garis melalui A dan sebuah garis
lain yang melalui B sehingga kedua garis berpotongan tegak lurus.
3) Tentukan titik potong kedua garis yaitu C
sehingga diperoleh segitiga siku-siku ACB atau BCA lalu ukur panjang ruas garis
CA dan CB
4) Tentukan panjang ruas garis AB dengan
menggunakan Teorema Phytagoras:
kak pembuktian untuk teorema 1.5 dan 1.6 nggak adakah? hehehe
BalasHapus